Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Keragaman flora dan fauna itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tapi, Sobat Pijar sudah tahu belum, ternyata persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, lho, di setiap wilayahnya. Manusia di tiap wilayah saja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari warna kulit, model rambut, hingga mata pencahariannya. Hal yang sama juga terjadi pada flora dan fauna, nih. Wah, seperti apa ya persebaran flora dan fauna di Indonesia itu? Kita bahas sama-sama, yuk! Baca juga Proses Terjadinya Hujan Seperti Apa, Ya?Persebaran Flora dan Fauna di IndonesiaBerdasarkan karakteristik tiap wilayahnya, persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu persebaran flora dan fauna di paparan sunda, peralihan, dan paparan sahul. Ketiga wilayah ini dipisahkan oleh dua garis, yaitu garis wallace yang memisahkan daerah paparan sunda dan peralihan dan garis weber yang memisahkan daerah peralihan dan paparan sahul. Supaya Sobat Pijar lebih terbayangkan bagaimana pembagiannya, berikut gambaran peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Sumber Pijar BelajarKira-kira kenapa, ya, persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi ke dalam tiga wilayah? Pembagian tiga wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia ini disebabkan oleh adanya persamaan kondisi geografis dan karakteristik flora dan fauna di tiap wilayahnya. Pada awalnya seluruh benua merupakan satu kesatuan, namun akhirnya terpisahkan akibat adanya pergeseran lempeng tektonik bumi. Nah, karena itulah beberapa wilayah yang dulunya menyatu memiliki karakteristik yang sama. Misalnya seperti pulau Sumatera dan Jawa yang dulunya menyatu sehingga karakteristik flora dan faunanya serupa. Kita kenalan lebih jauh, yuk, dengan masing-masing wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia. Flora dan Fauna Paparan Sunda AsiatisWilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang pertama kita bahas adalah Paparan Sunda atau Dataran Sunda. Kalau Sobat Pijar lihat dalam peta persebaran flora dan fauna sebelumnya, wilayah Paparan Sunda meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, berserta laut dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Nah, pulau-pulau dalam wilayah Paparan Sunda ini dulunya terhubung langsung dengan Benua Asia. Oleh karena itu, Paparan Sunda juga dapat disebut dengan wilayah Asiatis. Sebagai wilayah yang dulunya menyatu, flora dan fauna dalam wilayah Paparan Sunda ini memiliki karakteristik yang mirip satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh karakteristik geografisnya yang mirip. Berikut ciri-ciri flora dan fauna wilayah Paparan Sunda. Ciri-Ciri Flora Paparan Sunda dan ContohnyaBersifat heterogen beragam, wilayah Paparan Sunda sebagian besar terdiri dari iklim hutan hujan tropis dengan curah hujan dan penyinaran matahari yang tinggi. Oleh karena itu, wilayah paparan sunda memiliki jenis tanaman yang sangat beragam karena tanahnya sangat subur. Tanaman berukuran besar dan daun lebat, curah hujan yang tinggi dan adanya penyinaran matahari yang stabil sepanjang tahun membuat vegetasi di wilayah asiatis atau paparan sunda dapat tumbuh lebih besar dan tinggi serta berdaun lebat. Beberapa contoh flora paparan sunda atau asiatis adalah pohon kayu besi, rafflesia arnoldii bunga bangkai, pohon mahoni, pohon jati, pohon meranti, anggrek, kantong semar, dan sebagainya. Ciri-Ciri Fauna Paparan Sunda dan ContohnyaHewan berbadan besar, suburnya vegetasi di daerah Paparan Sunda membuat fauna di daerah tersebut lebih memiliki postur tubuh yang besar. Selain itu, luasnya area hutan tropis di Paparan Sunda juga membuat fauna aktif bergerak dan membentuk postur tubuh yang besar. Fauna berbulu, tingginya curah hujan di daerah Paparan Sunda membuat fauna di dalamnya memiliki bulu yang lebat sebagai perlindungan dari suhu dingin. Tidak memiliki kantung di tubuhnya, fauna atau hewan di Paparan Sunda jarang atau bahkan hampir tidak ada yang memiliki kantung. Didominasi jenis kera dan reptil, banyaknya pohon besar dan tinggi menjadi habitat yang cocok untuk kera dan reptil. Dikarenakan wilayah Paparan Sunda didominasi oleh hutan hujan tropis, wilayah ini pun memiliki jenis fauna yang sangat beragam juga. Adapun, beberapa contoh fauna di paparan sunda meliputi orang utan, kera, gajah, harimau, tapir, kuda nil, jerapah, dan sebagainya. Flora dan Fauna PeralihanBerbeda dengan wilayah paparan sunda yang sebelumnya terhubung dengan Benua Asia, wilayah peralihan merupakan wilayah yang sebelumnya tidak terhubung dengan wilayah manapun atau bisa dibilang sudah terpisah dengan wilayah paparan sunda dan sahul. Makanya, flora dan fauna wilayah peralihan biasanya unik atau beda dari yang lain, lho, Wilayah peralihan sendiri mencakup wilayah Indonesia bagian tengah, seperti Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya. Kenalan dengan ciri-ciri flora dan fauna peralihan, yuk! Ciri-Ciri Flora Peralihan dan ContohnyaDidominasi vegetasi savana, daerah peralihan memiliki curah hujan yang rendah sehingga fauna yang mendominasi cenderung tidak rimbun dan berbentuk savana. Tumbuhan berukuran kecil dengan daun pendek, sedikitnya curah hujan di wilayah Peralihan membuat bentuk floranya cenderung tidak besar dan daunnya pendek atau tidak rimbun. Karakteristik tanaman tidak memerlukan banyak air, sebagai bentuk adaptasi dengan curah hujan yang sedikit, tanaman di wilayah ini juga cenderung tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh. Beberapa contoh flora wilayah peralihan meliputi tanaman bakau, kayu manis, kayu eboni, tanaman lontar, dan cengkeh. Ciri-Ciri Fauna Peralihan dan ContohnyaMerupakan hewan endemik, wilayah Peralihan pada awalnya sudah terisolasi dari wilayah di sekitarnya, sehingga memiliki fauna yang endemik atau khas, contohnya seperti komodo. Didominasi oleh jenis burung, wilayah Peralihan juga didominasi oleh fauna jenis burung yang cukup khas, contohnya seperti burung maleo. Hewan tidak berbulu atau berbulu sangat tipis, dikarenakan curah hujan yang rendah, wilayah peralihan menjadi cenderung bersuhu panas sehingga memiliki fauna yang berbulu sangat tipis atau tidak berbulu. Dikarenakan wilayah peralihan sudah terisolasi lebih dulu dengan berbagai wilayah lainnya, fauna di wilayah peralihan pun cukup unik dan hanya dapat ditemui di wilayah peralihan saja. Beberapa di antaranya seperti komodo, anoa, kuskus beruang, burung maleo, babirusa, soa-soa layar, tarsius, burung kakatua, dan sebagainya. Flora dan Fauna Paparan Sahul AustralisWilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang terakhir adalah wilayah Paparan Sahul atau Dataran Sahul. Paparan sahul adalah istilah untuk menunjuk pada terhubungnyawilayah sebelah timur Indonesia dengan Benua Australia sehingga disebut juga dengan wilayah Australis. Wilayah Paparan Sahul sendiri meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papua di bagian timur. Nah, Paparan Sahul ini memiliki tingkat curah hujan yang relatif rendah dan kelembaban udara yang rendah juga, lho. Hal ini pun mempengaruhi jenis flora dan fauna yang ada di sana. Ciri-Ciri Flora Paparan Sahul dan ContohnyaDidominasi oleh vegetasi yang ada di Australia, Paparan Sahul pada awalnya tergabung dengan benua Australia sehingga flora yang ada pun mirip dengan yang ada di Australia. Vegetasi yang ada merupakan vegetasi pegunungan, wilayah Paparan Sahul memiliki bentuk relief yang didominasi oleh wilayah pegunungan, sehingga vegetasi yang ada beradaptasi dengan hal itu. Beberapa contoh flora Paparan Sahul meliputi pohon eucalyptus, pohon sagu, pohon matoa, dan sebagainya. Ciri-Ciri Fauna Paparan Sahul dan ContohnyaMemiliki fauna khas seperti Australia, contohnya kanguru dan koala. Mamalia berukuran kecil, contohnya seperti reptil. Banyak fauna berkantung, hal ini dikarenakan di wilayah Australia memiliki fauna endemik dengan ciri berkantung. Didominasi oleh berbagai burung, Paparan Sahul juga memiliki banyak burung khas seperti cendrawasih dan kasuari. Jarang sekali ada kera atau monyet, hal ini disebabkan oleh kurangnya vegetasi dengan bentuk tinggi dan besar yang menjadi habitat kera dan monyet. Beberapa contoh fauna Paparan Sahul meliputi kanguru, burung cendrawasih, burung kasuari, koala, dan berbagai reptil. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan FaunaTerdapat berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Berikut Pijar Belajar rangkum berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Berbagai faktor ini umumnya berpengaruh pada habitat dan kemampuan beradaptasi flora dan fauna. Unsur klimatik, yaitu faktor yang berhubungan dengan iklim. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah curah hujan, suhu, angin, hingga kelembaban edafik, yaitu faktor yang berhubungan dengan tanah. Faktor relief bumi geografis, seperti wilayah perbukitan, tanah lapang, dan sebagainya. Faktor makhluk hidup, seperti pembabatan hutan secara liar yang tanpa sadar membuat flora dan fauna dapat terancam punah atau bermigrasi ke habitat yang baru. Baca juga Pengertian Ekosistem, Komponen Penyusun, dan Macam-Macamnya_____________________________________________Wah, ternyata menarik sekali ya persebaran flora dan fauna di Indonesia. Dengan kekayaan flora dan fauna yang ada di Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus turut aktif menjaga kelestariannya, ya! Tertarik untuk belajar lebih banyak tentang flora, fauna, dan geografis Indonesia? Sobat Pijar bisa banget mulai berlangganan Pijar Belajar, nih! Pijar Belajar merupakan aplikasi belajar terlengkap untuk SD, SMP, dan SMA yang bisa kamu akses kapan saja dan dimana saja. Pijar Belajar juga memiliki banyak materi, latihan soal, dan video pembahasan yang bisa kamu simak, lho. Yuk, mulai berlangganan Pijar Belajar sekarang juga! Referensi E-Modul Persebaran Flora - Fauna di Indonesia dan Dunia, Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. Modul Pembelajaran Geografi SMA Kelas XI, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, 2020. Flora & Fauna International, Indonesia,
PetaPersebaran Flora dan Fauna di Indonesia - Indonesia adalah negara yang kaya akan flora dan fauna.Di Indonesia, ada berbagai jenis makhluk hidup, di darat, di air maupun di udara. Menurut Departemen Kehutanan dan Perkebunan Indonesia tahun 1999, ada 2.215 spesies hewan/fauna dan 8.000 spesies tanaman/flora di Indonesia.
Indonesia kaya akan hutan- hutan baca ekosistem hutan dengan aneka ragam pepohonan. Jenis- jenis hutan di Indonesia ada banyak sekali dan masing- masing hutan tersebut dikelompokkan menurut kategori tertentu. jenis- jenis hutan berdasarkan ketinggian tempatnya, berdasarkan musim baca hutan musim, berdasarkan struktur, dan juga berdasarkan jenis pohon. Salah satu yang mudah untuk kita ketahui adalah pengelompokkan hutan menurut vegetasi yang hidup atau jenis pohonnya, misalnya hutan jati, hutan bambu, hutan pinus, hutan cemara, dan lain sebagainya. Dan salah satu yang akan kita bahas dalam artikel ini mengenai keberadaan hutan jati di JatiTanaman Jati mempunyai nama yang dikenal dunia yakni nama “Teak” yang berasal dari bahasa Malayalam “Thekku”, dan mempunyai nama ilmiah Tectona grandis tanaman jati mempunyai pohon yang besar, mempunyai batang yang lurus dan mempunyai tinggi hingga mencapai 30 hingga 40 meter. Tanaman jati atau pohon jati dapat tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan antara – mm per tahun dengan suhu antara 27° hingga 36° Celcius. Dan tempat yang paling cocok untuk pertumbuhan pohon jati adalah tanah yang mengandung pH 4,5 hingga 7 serta tanah itu tidak dibanjirin dengan air baca jenis banjir.Persebaran Pohon Jati di Indonesia Pohon jati merupakan pohon yang tidak asing kita temukan di Indonesia. Pohon jati merupakan pohon legendaris yang mempunyai nilai ekonomis serta estetika yang tinggi. Mengapa dikatakan demikian? Hal ini karena kayu jati sangat cocok apabila dioleh menjadi barang- barang furniture atau mebel seperti meja, kursi, lemari, pintu, kusen, hingga hiasan- hiasan dengan nilai seni yang tinggi. kayu jati sangat awet dan tidak mudah dimakan hama yang menyebabkan kayu berbubuk. Oleh karena itulah barang- barang yang dibuat dengan kayu jati biasanya sangat awet. Oleh karena kualitasnya inilah maka kayu jati mempunyai harga yang sangat mahal, terlebih jika ukurannya besar, maka harganya bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Pohon jati juga termasuk pohon yang mempunyai umur panjang, sehingga bisa dijadikan sebuah pilihan investasi. Jika kita menanam pohon jati mulai sekarang maka puluhan tahun yang akan datang bisa dipanen, sehingga dapat kita wariskan kepada anak cucu kita. selain itu kayu jati biasanya mempunyai harga semakin lama semakin mahal seperti halnya tanah, sehingga termasuk harta yang sangat Indonesia sendiri dapat kita temukan banyak hutan jati, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. hutan jati inipun dapat kita lihat dari pinggir- pinggir jalan dan menjadi pemandangan yang indah. Jika musim penghujan datang maka hutan akan tampak hijau dan subur, namun ketika musim kemarau tiba, daun- daun jati akan berguguran baca bioma hutan gugur untuk mengurangi penguapan. Namun proses pengguguran daun jati ini justru memberikan pemandangan yang sangat indah. Beberapa daerah di Indonesia yang merupakan daerah persebaran pohon jati atau hutan jati antara lain sebagai berikutJawa TengahSalah satu daerah di Indonesia yang mempunyai banyak sekali pohon jati adalah di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah. Jawa Tengah, khususnya bagian selatan adalah penghasil pepohonan jati yang banyak, seperti di Kabupaten Sragen, Wonogiri dan Sukoharjo. Letaknya yang dekat dengan pegunungan membuat pemandangan di wilayah ini terlihat indah. Namun karena hutan ini panjang, sehingga jika malam hari kita melintasi wilayah ini maka pencahayaannya sangat minim. Jalan di wilayah ini yang berliku- liku dan juga naik turun mambuat jalam ini tidak direkomendasikan jika malam hari, karena dapat menimbulkan bahaya. Selain di wilayah bagian selatan, jati juga tumbuh subur di wilayah pantai utara baca ekosistem pantai. Bahkan di wilayah utara pulau jawa mulai dari Jawa Barat, khususnya daerah Karawang hingga ke ujung timur pulau TimurMasih di seputar pulau Jawa bagian selatan. Jika yang kita uraikan di atas adalah wilayah Jawa Tengah, maka apabila kita telusuri lebih lanjut, sampailah kita di wilayah Jawa Timur, seperti di wilayah Ngawi dan Pacitan. Jawa Timur dan Jawa Tengah memang merupakan wilayah yang sangat terkenal akan pohon jatinya. Bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terlebih di bagian utara pertumbuhan pohon jati hingga di ketinggian 650 meter di atas permukaan air laut baca ekosistem air laut, hanya di wilaya Besuki saja yang pertumbuhannya tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan air Bali juga merupakan tempat tersebarnya pohon- pohon jati. Pohon jati pada zaman dahulu hanya tumbuh di wilayah Jawa dan Bali serta pulau- pulau kecil yag ada di timur MunaPulau Muna merupakan pulau yang terletak di dekat Pulau Sulawesi. Di Pulau Muna, kita juga akan menemukan persebaran hutan jati, namun pohon- pohon jati yang tumbuh di pulau Muna ini jumlahnya TenggaraSelain Bali, wilayah timur Jawa yang juga merupakan daerah persebaran pohon jati adalah wilayah Nusa Tenggara. Di wilayah Nusa Tenggara ini kita juga akan menemukan persebaran pohon jati namun dalam jumlah yang juga merupakan salah satu pulau yang berada di sebelah timur pulau Jawa. Di pulau Madura, kita juga akan menemukan persebaran pohon- pohon jati. Hutan jati yang berada di wilayah Madura jumlahnya juga tergolong Sumbawa adalah salah satu wilayah di Indonesia yang mempunyai persebaran hutan yang jumlahnya terbatas. Pada tahun 1817, Raffles mencatat jika hutan jati tidak ditemukan di Semenanjung Malaya atau pulau Sumatera ataupun pulau- pulau yang berdekatan dengannya. Pohon jati hanya tumbuh subur di pulau Jawa serta sejumlah pulau kecil yang ada di sebelah timurnya, seperti Madura, Bali serta Sumbawa. Bahkan pada saat itu perbukitan di bagian timur laut Bima di Sumbawa penuh tertutup dengan hutan TenggaraKeberadaan pepohonan Jati di wilayah pulau Sulawesi ini tercatat pada tahun 1671 oleh Hyne. Meskipun pada saat itu titik atau lokasi penemuan pohon jati ini hanya ada di beberapa titik saja, khususnya di bagian timur. kebanyakan pohin jati ditemukan di wilayah Sulawesi tenggara yakni di beberapa pulau kecil yang ada di dalam provinsi tersebut, seperti di Pulau Butung teluk Sampolawa. Hyne juga menduga bahwa pohon jati sebenarnya juga terdapat di Pulau Kabaena, Rumbia dan Poleang di wilayah Sulawesi Tenggara. Berdasarkan penelitian, analisis DN mutakhir menunjukkan bahwa sesungguhnya pohon jati yang berada di wilayah Sulawesi Tenggara merupakan cabang perkemabangan dari Jati yang ada di pulau SelatanSelain wilayah Sulawesi Tenggara, wilayah lain dari pulau Sulawesi yang ditumbuhi pohon jati adalah di wilayah Sulawesi Selatan. Namun wilayah Sulawesi Selatan ini tergolong daerah baru untuk persebaran jati. Pohon jati ditanam di wilayah Sulawesi Selatan baru sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an. Pada saat itu terdapat banyak lahan di Billa, Soppeng, Bone, Sidrap dan juga Enrekang sedang mengalami masa reboisasi atau dihutankan kembali. Dan pohon jati dipilih sebagai salah satu pohonnya. Di Billa bahkan pertumbuhan pohon Jati tidak kalah dengan di Pulau Jawa, batang dari pohon jati yang tumbuh hingga mempunyai garis tengah batang yang melebihi 30 itulah beberapa tempat yang merupakan daerah persebaran pohon jati yang ada di Indonesia. Pohon jati pernah dicoba untuk ditanam di wilayah Sumatera, namun hasilnya mengecewakan. Jati yang tumbuh di Sumatera hanya dapat hidup sekitar dua hingga tiga tahun saja. Hal ini kemungkinan karena pohon jati tidak terlalu cocok dengan tanah yang ada di wilayah tersebut. Demikian informasi yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.Indonesiamemiliki persebaran keanekaragaman hayati yang sangat melimpah baik flora maupun faunanya. Keanekaragaman tersebut tersebar dari wilayah barat hingga timur sehingga terbagi menjadi tiga bagian sesuai dengan karakteristik lingkungan serta jenis spesiesnya. Adapun ketiga bagian tersebut meliputi zona oriental, peralihan, dan australasia. Jakarta - Indonesia memiliki persebaran flora dan fauna di sejumlah kawasan. Persebaran tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, yakni iklim edafik, fisiografis, dan kawasan flora di Indonesia dibedakan menjadi Paparan Sunda, Paparan Sahul, dan peralihan. Sementara, kawasan fauna terbagi menjadi bagian barat/asiatis, timur/australis, dan peralihan/ mengetahui lebih dalam, simak gambaran peta persebaran flora dan fauna di Indonesia di bawah ini, melansir dari e-modul Geografi Kemendikbudristek Kelas XI karya Nyoman Flora Paparan SundaWilayah ini meliputi flora di Pulau Sumatra dan sekitarnya. Kawasan ini mempunyai tiga jenis flora, yakniFlora di pantai barat Pulau Sumatra, yaitu berbagai tumbuhan seperti rotan, hutan rawa air tawar, kemuning, meranti, dan berbagai jenis tumbuhan rawa di pantai timur Pulau Sumatra, terdiri dari berbagai tumbuhan seperti endemik, contohnya raflesia Flora Paparan SahulKawasan ini meliputi flora di Papua yang terdiri dari hutan hujan tropis, pohon rasamala, pohon nipah, mangrove, eucalyptus, pohon matoa pometia pinnata, dan Flora PeralihanFlora peralihan meliputi Pulau Sulawesi dan sekitarnya. Namun, pada dasarnya flora di Sulawesi adalah campuran flora di Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Flora yang menonjol adalah kayu eboni atau kayu besi yang ada di Sulawesi. Selain itu, ada juga kayu cendana yang ada di Nusa Tenggara wilayah peralihan terdapat di dataran gunung, dataran rendah, dan Fauna di Indonesia1. Fauna Asiatis/Indonesia Bagian Barat/Kelompok Hewan AsiaFauna asiatis mencakup Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Hewan yang ada di Indonesia bagian barat berasal dari kawasan asiatis contohnya adalah mamalia seperti gajah, tapir, rusa, kerbau, orang utan, dan sebagainya. Selain itu juga reptil, burung, unggas, ikan air tawar, dan pesut. Pesut adalah semacam lumba-lumba dari Sungai Fauna Australis/Indonesia Bagian Timur/Fauna Tanah Sahul Kelompok AustraliaPersebaran fauna australis ada di Irian Jaya dan beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya. Fauna Indonesia bagian timur terdiri dari mamalia semacam kanguru, wallaby, beruang dan juga nokdiak landak Irian, oposum layang, kuskus, kanguru pohon, reptil, amfibi, burung, ikan, dan berbagai jenis serangga. Jenis burung yang ada di sana contohnya cendrawasih, kasuari, dan Fauna Asia-Australis/Fauna Indonesia Bagian Tengah/Kelompok Hewan Peralihan/Wilayah Fauna Kepulauan WallacePersebaran fauna peralihan ada di Pulau Timor, NTB, NTT, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Mamalia yang ada di sana adalah anoa, babi rusa, monyet hitam, tarsius, monyet seba, dan yang yang lain termasuk reptil seperti biawak, komodo, dan soa-soa. Selain itu, ada amfibi dan berbagai jenis burung. Contoh burung yang ada di kawasan peralihan adalah burung maleo, mandar, raja udang rangkong, dan dicatat, pembagian persebaran fauna di Indonesia dibatasi garis Wallace dan Weber. Garis Wallace membagi kelompok hewan Asia dan peralihan. Sedangkan garis Weber membagi kelompok hewan peralihan dan yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna1. Faktor IklimSuhuSinar matahariKelembapan udaraAnginCurah Hujan2. Faktor EdafikTekstur tanahTingkat kegemburanMineral organikMineral anorganikKandungan air tanahKandungan udara tanah3. Faktor FisiografisKetinggian wilayahBentuk lahan4. Faktor BiotikManusiaHewanTumbuhanItulah peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan unsur yang mempengaruhinya. Ikut lestarikan ya, detikers! Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] nah/pay
Kayu bulat menjadi salah satu bentuk kekayaan alam hutan Indonesia. Pada tahun 2020, produksi kayu bulat di Indonesia mencapai 61,02 juta meter kubik m3. Kayu bulat atau sering disebut gelondongan dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi pengolahan kayu data dari Badan Pusat Statistik BPS, produksi kayu bulat mengalami fluktuasi pada tiap triwulan tahun 2020. Produksi kayu bulat sempat mengalami penurunan pada triwulan II dari total produksi sebesar 14,58 juta m3 pada triwulan I menjadi 13,87 juta pada triwulan III dan IV produksi kayu bulat di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 16,41 juta m3 pada triwulan III dan 16,16 juta m3 pada triwulan IV tahun negara dengan sumber daya alam kehutanan yang melimpah, beragam jenis kayu bulat tumbuh dan dibudidayakan di berbagai daerah dari seluruh penjuru Indonesia. Setiap pulau di Indonesia memiliki jenis produksi kayu bulat unggulan tersendiri dan berbeda antara satu pulau dengan pulau Bagi Kehidupan, Inilah Fungsi dan Fakta Hutan MangroveSumatra daerah penghasil kayu bulat terbesarSebesar 68,39 persen produksi kayu bulat di Indonesia berasal dari Pulau Sumatra. Pulau paling barat di Indonesia ini sanggup menghasilkan 41,73 juta m3 pada tahun jenis kayu bulat yang paling banyak diproduksi di Sumatra ialah jenis Akasia dengan persentase 69,32 persen. Selain itu, kayu bulat dari kelompok Rimba Campuran menyumbang sekitar 28,27 persen total produksi, kelompok Meranti sebesar 0,50 persen, kelompok Indah hampir mendekati 0,00 persen dan jenis lainnya sebesar 1,91 Pulau Kalimantan yang dijuluki sebagai daerah hutan hujan tropis Indonesia menjadi penghasil kayu bulat terbesar ke-2 dengan jumlah sebesar 9,71 juta m3. Angka ini menyumbang 15,91 persen dari total produksi kayu bulat di Indonesia. Jenis kayu bulat yang dominan diproduksi di Kalimantan ialah kelompok Meranti dengan persentase sebesar 36,05 itu, Kalimantan juga memproduksi kayu bulat jenis Akasia sebesar 31,89 persen, kelompok Rimba Campuran sebesar 31,72 persen, kelompok Indah sebesar 0,10 persen, kelompok Eboni 0,00 persen, serta jenis lainnya 0,23 ke-3 ditempati oleh pulau dengan jumlah penduduk terpadat yakni Pulau Jawa dengan jumlah produksi kayu bulat sebesar 7,76 juta m3 dalam 1 tahun. Sekitar 12,72 persen produksi kayu bulat di Indonesia berasal dari Pulau Jawa dengan kelompok Rimba Campuran sebagai jenis yang paling banyak diproduksi sebesar 67,22 Jawa juga memproduksi kayu bulat jenis kelompok Indah sebesar 5,97 persen, akasia 1,16 persen, kelompok Meranti 0,22 persen, serta jenis lainnya 25,43 Daerah yang Perlakukan Hutan Layaknya IbuAkasia mendominasi jenis kayu bulat di IndonesiaSementara bila meninjau jenis kayu bulat yang paling banyak diproduksi di Indonesia, jenis Akasia menyumbang persentase terbesar yakni 52,63 persen. Adapun pada tahun 2020 jumlah kayu bulat Akasia yang dihasilkan mencapai 32,114 juta m3. Pulau Sumatra menjadi penyumbang kayu bulat jenis Akasia terbesar di mulanya merupakan jenis tanaman yang berasal dari Afrika dan Australia dengan jumlah spesies. Akasia banyak ditemukan di Indonesia dan sering dimanfaatkan oleh karena pertumbuhan tanaman jenis Akasia yang tergolong ke-2 ditempati oleh kelompok Rimba Campuran dengan persentase sebesar 33,85 persen dari total produksi kayu bulat di Indonesia. Adapun jumlah produksi kayu jenis kelompok Rimba Campuran mencapai 20,655 juta itu, kayu bulat jenis Meranti menempati posisi ke-3 dengan total produksi mencapai 4,975 juta m3 yakni sebesar 7,86 persen. Selain ketiga jenis tersebut, Indonesia juga memproduksi kayu bulat jenis kelompok Indah, kelompok Eboni, serta beberapa jenis lainnya yang belum terklasifikasikan secara kayu bulat yang masif setiap tahunnya menyebabkan kelestarian sumber daya kehutanan di Indonesia terancam. Pemerintah dan institusi lainnya perlu mengambil langkah serius serta konsisten untuk mengupayakan program pelestarian hutan dengan tujuan memerangi penggurunan, menghentikan dan membalikkan degradasi lahan, serta menghentikan ancaman hilangnya keanekaragaman penghijauan kembali dan pengawasan terhadap berbagai aktivitas yang melibatkan kekayaan hutan Indonesia perlu dilakukan secara tegas untuk menjaga kelestarian alam hutan Indonesia hingga masa yang akan Potret Reboisasi Hutan di IndonesiaCek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
.